Apr 13, 2018

KONSEP TEORI ANTRIAN

Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas. 

Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut

1. Sistem pelayanan komersial
2. Sistem pelayanan bisnis – industri
3. Sistem pelayanan transportasi
4. Sistem pelayanan social

Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari model – model antrian, seperti restoran, kafetaria, toko, salon, butik, supermarket, dan sebagainya. Sistem pelayanan bisnis – industri mencakup lini produksi, sistem material – handling, sistem pergudangan, dan sistem – sistem informasi komputer. Sistem pelayanan sosial merupakan sistem – sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor – kantor dan jawatan – jawatan lokal maupun nasional, seperti kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskesmas, dan lain – lain (Subagyo, 2000).


Sistem Antrian

Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :

1. Populasi dan cara kedatangan pelanggan datang ke dalam sistem

2. Sistem pelayanan

3. kondisi pelanggan saat keluar sistem


Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur (satu antrian) yang memasuki system pelayanan dan single phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan yaitu pembayaran dikasir, dari contoh gambar dibawah terdapat satu antrian yang memasuki satu pelayanan dalam pembelian roti pada toko roti disebuah Mall. Antrian ini disebabkan karna banyaknya pembeli yang ingin membeli roti.


(sumber: BreadTalk Margo City Mall Depok)


2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh pada gambar dibawah ini yaitu pada sebuah antrian tunggal (single channel) pada sebuah toko minuman dalam sebuah Mall memasuki dua pelayanan. Pelayanan Pertama adalah pembayaran minuman dan pelayanan kedua adalah pengambilan minuman yang dipesan.

(sumber: Chatime Margo City Mall Depok)

3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja, di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang melayani satu pelayanan (single phase). Sebagai contoh gambar dibawah ini yaitu terdapat dua atau lebih kasir untuk pembayaran (multi channel) yang dialiri oleh antrian tunggal yang hanya memasuki 1 tahapan pelayanan (single phase).
(sumber: Giant Margo City Mall Depok)

4. Multi Channel – Multi Phase


Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).

(sumber: Google)
Setelah pelanggan dilayani, ada dua kemungkinan kondisi pelanggan itu keluar sistem: 
1) pelanggan mungkin kembali ke populasi sumber dan mengantri lagi, Misalnya, sebuah mesin setelah mendapat perawatan servis dan dioperasikan lagi, namun ternyata mesin tersebut rusak lagi.
2) pelanggan hanya kemungkinan kecil untuk mendapat pelayanan ulang. Misalnya sebuah mesin mendapat perbaikan menyeluruh atau modifikasi sehingga kemungkinan kecil mesin tersebut dalam waktu dekat untuk rusak lagi.


sumber:
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrian

Mar 22, 2018

Solusi Untuk Kepadatan Lalu Lintas Di Simpang Gaplek.

apa SOLUSI UNTUK KEPADATAN LALU LINTAS DI simpang gaplek, pamulang?

mari dibaca!
sumber: google maps

Tangerang Selatan (Tangsel) adalah kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang yang kini banyak dilirik para investor. Kota ini hidup dan tumbuh pesat dan mulai bersinar, khususnya bagi dunia investasi. Namun seperti halnya Kota Jakarta, Kota Tangerang Selatan juga tak luput dari kepadatan lalu lintas dan penumpukan kendaraan di jalan-jalan yg sempit saat-saat tertentu. 

Kepadatan beberapa ruas jalan dirasa menggangu dan berdampak kurang baik pada perekonomian. Salah satunya adalah kondisi Simpang Gaplek yang hampir setiap hari terlebih saat jam sibuk kerja macet dan semrawut yang dikeluhkan warga karena sudah tidak lagi mampu menampung kepadatan arus lalu lintas baik dari kawasan Pondok Cabe, Ciputat, Parung maupun Pamulang.

sumber: google maps

Proyek pembangunan jembatan layang atau fly over Simpang Gaplek, Pamulang yang akan dibangun pemerintah pusat bakal molor dari rencana, karena masih ada lahan yang bermasalah. Pengguna kendaraan dan warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak pemkot setempat menuntaskan masalah tersebut.
Jembatan Layang Simpang Gaplek, Pamulang yang melintas di Kelurahan Pondok Cabe, Pamulang Timur dan Cipayung sepanjang 1 Km akan diperlebar menjadi 35 meter dengan membebaskan lahan sedikitnya 123 bidang tanah milik warga sekitar.
sumber: google maps

“Pembebasan sudah dimulai sejak tahun lalu, tetapi ada sejumlah warga yang belum melepas tanahnya yang terkena proyek pembangunan fly over sehingga jalan layang itu belum bisa dibangun tahun ini,” Sulistiyono, warga Kelurahan Pondok Cabe, Jumat (9/6/2017).
Sebagian besar warga sudah menerima ganti rugi sekitar Rp 7 juta/M2 dan hanya beberapa pemilik lahan saja yang masih bertahan tidak mau mencairkan dana di PN Tangerang.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengadaan Tanah di Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Tangsel, Ervin Ardani, kepada wartawan mengatakan tertundanya kegiatan di lapangan karena masih ada beberapa pemilik lahan yang terkena belum mau mencairkan dana ganti rugi yang telah dititipkan atau konsinyasi di PN Tangerang.
sumber: google maps

Menurutnya saya, simpang Gaplek tersebut merupakan jalan utama yang menjadi pusat aktivitas warga karena terdapat banyak restaurant, minimarket, toko-toko, sekolah, dan lainnya sehingga sangat padat dilalui kendaraan pada saat jam sibuk kerja.
sumber: google maps

Pemerintah seharusnya bisa segera mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi kendala pembebasan lahan milik warga agar kemacetan lalu lintas yang cenderung semakin parah di persimpangan itu dapat segera diatasi atau mencari cara lain seperti melakukan pelebaran jalan di simpang tersebut karna situasi lalu lintas di persimpangan jalan itu kian semakin parah, akibat volume kendaraan yang melintas terus meningkat di perempatan jalan antara  Jl Pondok Cabe Raya dan Jl Dr Setiabudi.

before:
(Gambar sebelum dilakukan pelebaran jalan)



after:
(Gambar setelah dilakukan pelebaran jalan)

Nov 26, 2016

Permasalahan Perbaikan Akses jalan dari arah Parung ke Serpong.


Beberapa waktu yang lalu sempat ada perbaikan pada jalan ini, Kurang dari 3 bulan setelah diperbaiki, jalan akses Parung Bogor-Serpong BSD Tangerang Selatan sudah rusak lagi, aspalnya mengelupas menjadi banyak lubang yang digenangi air hujan. baik di cor maupun di aspal,kondisi itu tidak bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan kondisi jalan tersebut rusak lagi. dan saat musim hujan tiba, kondisi jalan semakin parah,banyak genangan air disepanjang jalan yang rusak tersebut.

Penyebab kerusakan jalan akses Serpong-Parung tersebut adalah karena banyaknya genangan air di jalan beraspal akibat tidak adanya saluran air dikanan dan kiri yang berakibat tergenangnya air dijalan tsb. Dan aspal mudah terkelupas akibat hujan dan banyaknya truk bertonase besar yang melintas.

Jalan penghubung antara Provinsi Jawabarat dan Banten ini rusak sangat parah. Kerusakan jalan tersebut  dimulai dari  parung, melintasi Gunung sindur, Pasar Prumpung, hingga kawasan Puspitek di Serpong.  

Dampak positif dari pembangunan Jalan ini adalah jalan ini merupakan jalur paling cepat menuju daerah serpong, tangerang dan sekitarnya dari arah parung.

Dampak negatif dari pembangunan jalan ini adalah masih banyak pengemudi  yang mengeluh mengenai kerusakan jalan tersebut. Banyak kendaraan yang terperosok di kubangan. Ada juga yang pecah ban, bahkan ada juga kendaraan yang mengalami terguling. Ini tentunya akan sangat menghambat perjalanan. Bagi para pengendara motor jalan ini juga sangat membahayakan. Kondisi jalan yang kurang baik, bergelombang, dan licin akan menyebabkan kendaraan sangat mudah tergelincir dan bisa  terjatuh.

Menurut komentar warga yaitu salahudin : “Jalan ini baru diperbaiki sekitar 3 bulan yang lalu dengan diaspal, tetapi tidak termasuk saluran air di kanan kirinya. Kalau hujan air menggenang dan aspalnya cepat mengelupas.”

Menurut warga sekitar lainnya yaitu sumardi berkomentar : "sepertinya pembangunan ini dikerjakan dengan setengah hati,hanya di aspal saja. seharusnya diberi beton agar tidak mudah terkikis oleh air hujan yang membuat jalanan menjadi berlubang"

dan menurut saya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan seharusnya segera memperbaiki ruas jalan yang rusak dengan betonisasi dan dilengkapi dengan saluran air di kanan dan kiri serta memberi lampu PJU dan juga trotoar untuk pejalan kaki agar jalan ini dapat berfungsi dengan baik dan benar.