Menurut Siagian (1987), antrian
ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari
satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat
diklasifikasikan menjadi system yang berbeda – beda di mana teori antrian dan
simulasi sering diterapkan secara luas.
Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut
Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut
1. Sistem pelayanan komersial
2. Sistem pelayanan bisnis –
industri
3. Sistem pelayanan transportasi
4. Sistem pelayanan social
Sistem pelayanan komersial merupakan
aplikasi yang sangat luas dari model – model antrian, seperti restoran,
kafetaria, toko, salon, butik, supermarket, dan sebagainya. Sistem pelayanan
bisnis – industri mencakup lini produksi, sistem material – handling, sistem pergudangan,
dan sistem – sistem informasi komputer. Sistem pelayanan sosial merupakan
sistem – sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor – kantor dan jawatan –
jawatan lokal maupun nasional, seperti kantor registrasi SIM dan STNK, kantor
pos, rumah sakit, puskesmas, dan lain – lain (Subagyo, 2000).
Sistem Antrian
Ada tiga komponen dalam sistim
antrian yaitu :
1. Populasi dan cara kedatangan
pelanggan datang ke dalam sistem
3. kondisi pelanggan saat keluar
sistem
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
1. Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur (satu antrian) yang memasuki system pelayanan dan single phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan yaitu pembayaran dikasir, dari contoh gambar dibawah terdapat satu antrian yang memasuki satu pelayanan dalam pembelian roti pada toko roti disebuah Mall. Antrian ini disebabkan karna banyaknya pembeli yang ingin membeli roti.
Single Channel berarti hanya ada satu jalur (satu antrian) yang memasuki system pelayanan dan single phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan yaitu pembayaran dikasir, dari contoh gambar dibawah terdapat satu antrian yang memasuki satu pelayanan dalam pembelian roti pada toko roti disebuah Mall. Antrian ini disebabkan karna banyaknya pembeli yang ingin membeli roti.
(sumber: BreadTalk Margo City Mall Depok) |
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh pada gambar dibawah ini yaitu pada sebuah antrian tunggal (single channel) pada sebuah toko minuman dalam sebuah Mall memasuki dua pelayanan. Pelayanan Pertama adalah pembayaran minuman dan pelayanan kedua adalah pengambilan minuman yang dipesan.
(sumber: Chatime Margo City Mall Depok) |
3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja, di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang melayani satu pelayanan (single phase). Sebagai contoh gambar dibawah ini yaitu terdapat dua atau lebih kasir untuk pembayaran (multi channel) yang dialiri oleh antrian tunggal yang hanya memasuki 1 tahapan pelayanan (single phase).
(sumber: Giant Margo City Mall Depok) |
4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
(sumber: Google)
|
Setelah pelanggan dilayani, ada dua kemungkinan kondisi pelanggan itu keluar sistem:
1) pelanggan mungkin kembali ke populasi sumber dan mengantri lagi, Misalnya, sebuah mesin setelah mendapat perawatan servis dan dioperasikan lagi, namun ternyata mesin tersebut rusak lagi.
2) pelanggan hanya kemungkinan kecil untuk mendapat pelayanan ulang. Misalnya sebuah mesin mendapat perbaikan menyeluruh atau modifikasi sehingga kemungkinan kecil mesin tersebut dalam waktu dekat untuk rusak lagi.
sumber:
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrian
sumber:
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrian